Senin, 19 Maret 2012

Tentang John "Kandar" Lennon


Kata siapa John Lennon sudah mati? Ia hanya pura-pura mati, operasi plastik dan hidup dengan damai di Jember. Di UKPKM Tegalboto. Hingga sekarang ia masih setia mengacungkan dua jari sebagai simbol perdamaian. Halo John!

***

Saya menyesal tak mencatat percakapan saya dengan Cak Kandar sore itu, beberapa minggu yang lalu. Ia bercerita mengenai kisah cinta semasa SD. Ketika ia mencintai seorang gadis kecil. Yang lantas ia cintai hingga sekarang. Bahkan mungkin akan ia cintai seumur hidupnya. Yang saya menyesal karena melupakan nama gadis yang beruntung itu. Tapi nanti bisa saya tanya lagi pada Cak Kandar.

"Saya setia" ujarnya pendek, seperti biasa. Lalu ia kembali bercerita mengenai merk baru rokok yang ia hisap, berapa harganya dan apakah rasanya enak atau tidak. Mengenai namanya yang mirip dengan beberapa pesohor. Dan mengenai air putih (yang sepertinya mentah) yang ia ambil dari UKM sebelah. 

Saban sore, selepas maghrib, Cak Kandar selalu datang dengan obat nyamuk yang sudah dibakar. Siap untuk memberantas nyamuk yang berdengung-dengung di ruangan berkarpet merah, UKPKM Tegalboto. Rumah kedua saya. Yang juga sudah jadi rumah bagi Cak Kandar, jauh sebelum mahasiswa berteriak revolusi ketika 1998 memanas.

Sore itu kami bertukar kabar. Melunaskan rindu yang seringkali terbengkalai karena jarak. Saya selalu menikmati sesi obrolan dengan pria bernama lengkap Kusnandar ini. Menyimak caranya berbicara, mendengarkan padanan katanya, dan yang paling menyenangkan: mata yang selalu berbinar dan senyum yang selalu disungging ketika ia bercerita. Tampak betul bahwa ia bercerita dari hati. Peduli setan cerita itu benar atau tidak.

Lalu saya mengajaknya foto bersama. Ia selalu mengacungkan dua jari sebagai pose andalan. Bisa jadi Cak Kandar adalah John Lennon yang sudah operasi plastik lalu hidup damai di Jember. Bisa jadi. Cak Kandar memang cinta damai. Selalu cinta damai.

"Saya belum makan, kamu punya uang 3 ribu?" tanyanya, pendek seperti biasa. Lalu ia berpamitan makan setelah mendapat uang 3 ribu. 

Kapan-kapan kita bertukar cerita lagi ya Cak. Saya masih butuh belajar banyak dari kamu...

2 komentar:

  1. wiw, mas nuran produktif sekali menulis beberapa minggu terakhir ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. pengangguran sih kin, jadinya gak ada kerjaan lain selain nulis :))

      Hapus