Rejeki awal tahun datang dalam
bentuk dimuatnya artikel saya tentang Hamburg di rubrik Globe Trotting
majalah JalanJalan. Hamburg juga dijadikan cover untuk edisi ini,
mengambil tema Hamburg Hypnosis. Oh ya, menulis disini merupakan salah
satu impian lama saya yang dulu pernah saya obrolin dengan mas Romdhi di
sela-sela jam curhat. Akhirnya kesampaian juga sekarang. Yak, satu
mimpi telah tercentang.
Saya menuliskan beberapa sisi soal Hamburg. Mengenai The Beatles yang begitu di dewakan disana, dunia malam di St. Pauli dan Reeperbahn, soal suporter bola St. Pauli yang begitu legendaris, hingga naik perahu menyusuri kanal-kanal di Hamburg. Nanti saya akan tuliskan versi panjangnya di blog ini.
Oh ya, beberapa saat lalu ketika pergi mencari film, saya menemukan sebuah film yang membuat saya senang. Judulnya "Soul Kitchen", sama dengan judul lagu The Doors. Tapi ini bukan film soal The Doors. Ini adalah sebuah film komedi mengenai perjuangan seorang imigran Yunani untuk mempertahankan restoran kesayangannya. Ceritanya bagus dan terikat dengan baik. Yang membuat saya makin menyenangi film ini adalah setting-nya yang diambil di Hamburg. Pemandangan pelabuhan ketika malam, dan kanal-kanal yang cantik membuat saya sejenak merindukan Hamburg.
Tapi Jacob, teman saya di Jerman, malah ngece kerinduan saya. Dia bilang "screw Hamburg, go for Berlin" sambil ketawa di chat beberapa hari lalu. Ia memang pecinta pesta, karena itu dia tidak betah di Hamburg dan lebih suka tinggal di Berlin.
Ya sudahlah, besok atau dua hari lagi saya akan aplot tulisan mengenai Hamburg secara berseri, sambil sesekali diselingi oleh tulisan mengenai kuliner dan juga musik. Tapi sekarang saya harus mengerjakan 3 paper untuk pengganti ujian akhir. Damn.
See you!
wanjriiit keren tenan mase siji ki!! *komen sebelum baca posting*
BalasHapuskalau keren kasih duit dong *lho*
Hapus