***
Tanggal 27/8 ada sebuah gig sederhana di Surabaya. Saya datang ke acara ini karena ada Silampukau bermain. Saya merasa jadi seperti groupies yang bela-belain dateng jauh-jauh dari Jember buat Silampukau :)
Acara gig bertajuk Musik Garasi ini diadakan di rumah Ryan, salah seorang anggota UKM musik Unesa. Rumah bergaya classic ini terletak di daerah Ketintang. Saya sendiri sempat kesasar karena terpisah dengan Ayos. Jadilah saya yang buta sama sekali soal Surabaya mencari jalan Ketintang Madya dengan susah payah. Lucunya, saya malah sampai lebih dulu ketimbang Ayos dan Bandenk, hahaha.
Silampukau sendiri hanya diwakili oleh Eki, karena Kharis berhalangan hadir akibat bertemu dengan dosennya. Eki hanya bermain dua buah lagu, Bola Raya dan Berbenah.
Penampil-penampil selanjutnya bermain dengan kaidah bersenang-senang. Saya pun senang. Meski penampilan mereka tidak begitu maksimal, tapi setidaknya mereka bermain dengan hati :)
Penampil terakhir adalah dua orang yang menamakan dirinya Karnivorus Vulgaris. Duet ini sepertinya terpengaruh oleh Joy Divison. Duo Ryan --sang pemilik rumah yang berwajah mirip David Tarigan-- dan Alfan ini bermain dengan energi murung sembari ditemani dua orang peniup harmonika. Alfan sendiri diteriaki sebagai Alfan Curtis. Bandenk yang menisbatkan diri sebagai die hard fans Joy Division --terutama Ian Curtis-- menyimak penampilan band ini dengan seksama.
Saya sendiri hanya menyimak biasa saja, sambil sesekali sms-an dengan beberapa teman. Tapi saya lantas terkejut ketika pada lagu terakhir, Alfan sang vokalis meracaukan puisi ciptaannya. Gaya-nya yang trance sembari memejamkan mata itu sedikit banyak mengingatkan saya pada gaya Jim Morrison kalau membaca puisi, gaya yang juga sok-sokan saya tiru, hahaha.
Setelah duo pemakan daging itu selesai, maka saatnya berbuka puasa. Ibunda tuan rumah berserta para perempuan yang ada di gig sore itu membuat es kopyor yang rasanya segar bukan buatan. Saya, Ayos, dan Bandenk, berkali-kali mengisi gelas kami yang selalu saja kembali kosong dengan cepat, hahaha. Lalu masih ada cireng --makanan khas sunda yang terbuat dari tepung-- yang semakin sedap jika disantap dengan saos sambal.
Penampil gig yang mantap, Es yang segar, Cireng yang lezat, teman baru yang keren, dan sore di Surabaya (yang tumben) sejuk... Apalagi yang bisa kami harapkan untuk sebuah sore yang indah? :)
Surabaya, 29 Agustus 2010
Sembari mendengarkan John Mayer
Sembari mendengarkan John Mayer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar