Senin, 04 Juni 2012

10 Lagu Terbaik Guns N Roses (1)

Ki-ka: Duff, Izzy, Axl, Steven Slash

Bagi saya, hair metal adalah genre musik terkeren (bukan terbaik) sepanjang masa. Perpaduan antara genitnya glam rock dan kebengalan ala punk rock menjadikan para band hair metal begitu berjaya di era 80-an. Walau pada akhirnya muncul banyak band perahan industri, tak bisa dipungkiri kalau ada banyak band hair metal yang membawa pengaruh besar bagi band-band rock generasi selanjutnya.

Diantara banyak band hair metal berpengaruh, nyaris tak ada yang menyangkal kalau Guns N Roses lah band hair metal yang membawa pengaruh paling besar. Guns adalah band hair metal? Bisa disangkal sebenarnya. Karena mereka tak melulu bergenit-genit dengan make up dan lirik "dangkal" macam 'sleep all day drink all night'. Tapi Guns memang muncul dari pusat skena hair metal di Los Angeles. Mereka sempat terjebak dan berlaku sebagai band dengan make-up. Axl Rose bahkan sempat tampil dengan make up dan lipstik di beberapa gig awal Guns.

Tapi seiring berjalannya waktu, Guns membuktikan bahwa mereka lebih dari sekedar gerombolan rocker berbedak yang doyan bersenang-senang. Musik mereka pun merembet ke arah yang lebih luas. Tak sekedar hard rock macam Aerosmith atau Kiss. Ada nafas punk yang dibawa oleh Duff, semangat dan keliaran ala Stones yang dihayati oleh Izzy, atau blues yang soulful bawaan dari Slash, ketukan jazzy yang diperagakan oleh Steven, dan lirik-lirik Axl yang melampaui jamannya.

Saya jelas tak sendiri dalam hal menghargai Guns. Majalah Rolling Stone dengan sadar menaruh album Appetite for Destruction pada urutan ke 61 dalam daftar 500 Album Terbaik Sepanjang Masa. Bahkan Pitchfork yang terkenal galak  bahkan sadis terhadap band-band "mainstream" menaruh album yang sama pada urutan ke 59 dalam daftar 100 Album Terbaik Era 1980-an. Belum lagi pencapaian lain yang diraih oleh album dobel Use Your Illusions. 

Tapi saya tak akan berbicara banyak soal album-album Guns. Mungkin lain kali akan saya dedah satu persatu album mereka. Kali ini saya akan berbicara mengenai lagu-lagu terbaik mereka. 

Semua berawal dari artikel yang saya baca di Rolling Stone soal 100 lagu terbaik The Beatles. Saya baca artikel itu perlahan. Dalam artikel itu saya merasakan kecintaan penulis yang teramat besar pada Beatles. Seluruh deskripsinya seakan bernyawa. Semua argumennya terasa tepat guna. Ketika saya selesai membaca artikel super panjang itu, mendadak ada rasa semangat yang membuncah. 

Saya akan menulis tentang band yang saya cintai!

Maka Guns N Roses adalah jawabannya. Gerombolan rocker Los Angeles yang sempat berjuluk "Band Paling Berbahaya di Dunia" ini sudah saya cintai semenjak SMP. Mungkin hingga saya kelak mati. Dalam urutan band paling favorit (versi saya tentunya), mereka tetap tak tergoyahkan oleh band-band yang datang dan pergi. Bahkan oleh The Doors sekalipun.

Maka saya membongkar seluruh folder mp3 Guns --seluruh rilisan fisik saya taruh di rumah dengan rapi.  Mendengarkan lagi dengan seksama. Juga membaca ulang beberapa literatur soal Guns, berharap itu bisa membantu saya dalam menentukan 10 lagu terbaik mereka. 

Oh ya, sekedar informasi, saya tak memasukkan lagu dalam album Chinese Democracy. Karena bagi saya, setelah Slash dan Duff keluar, maka selesai sudah Guns N Roses. Tamat. Purna. Yang ada hanya Axl Rose and Co. Pula, saya tak akan memasukkan lagu dari album Spaghetti Incident, karena semua lagu dalam album itu adalah lagu kover milik band lain.

Saya akan menuliskan senarai ini dalam 2 bagian. Bagian pertama adalah lagu nomer 10 hingga 6. Di bagian kedua akan ada lagu terbaik nomer 5 hingga pemuncaknya. Ngomong-ngomong, menuliskan daftar lagu terbaik Guns adalah pekerjaan yang susah. Teramat susah bahkan. Nyaris semua lagu mereka sudah menjadi legenda itu sendiri.  Tapi dengan segala kerendahan hati, inilah 10 daftar lagu terbaik Guns N Roses versi saya:

10.  Used to Love Her (Dari album GNR Lies)

Jujur, paling susah ini memilih nomer 10. Ketika sudah ada 9 daftar yang sekiranya paten, memilih satu dari puluhan lagu lainnya terasa lebih berat. Maka dengan banyak pertimbangan, saya memilih lagu "Used to Love Her" dari album GNR Lies. Kenapa lagu ini? Kenapa tidak memilih "Patience" yang lebih terkenal?

Mungkin pertimbangannya adalah tampilnya sisi komikal dan humoris dari para personils Guns dalam lagu ini. Mereka yang biasanya dikenal garang, jadi tampak lucu ketika bersikap sarkas. Dan memang benar, lagu yang berbalut gitar akustik nan kental itu dibuat oleh Izzy sebagai guyonan sadis untuk para rocker "menye-menye" yang sering berkesah tentang perempuan yang mematahkan hati mereka. Maka dibuatlah lagu komikal nan satir tentang bagaimana mereka akan bersikap ketika perempuan memperlakukan mereka dengan buruk.

Bagaimana bentuk sarkasme mereka? Ya semacam: I used to love her/ but I had to kill her// I knew I'd miss her, so I had  to keep her, she's burried right in my backyard


9. Locomotive (Dari album Use Your Illusion II)

Bisa jadi lagu ini adalah lagu terkeren tentang pertentangan batin, semacam keadaan dimana cinta dan benci bertumbuk, when love and hate collide.

Dimulai dari gebukan drum yang segera disambut dengan rentetan bass dari Duff dan dengan cepat disambar oleh kocokan gitar Slash, "Locomotive" begitu kental dengan nuansa funk rock. Sedari awal Axl terus merepet hingga tengah lagu. Sedang Slash terus menggila di lagu yang tak menyertakan Izzy ini. Mereka bekerja dengan cara yang unik. Slash selalu memainkan solo gitar pendek-pendek setelah Axl selesai "mengomel". Seakan memberi jeda kepada sang vokalis untuk sekedar mengambil nafas dan mengumpulkan lagi kemarahan.

Lalu dimulailah solo gitar panjang sejak menit ke 5 yang mencakar-cakar gendang telinga. Kotor dan liar, tapi tetap bernuansa blues. 

Lirik lagu ini cocok untuk mereka yang sedang bimbang karena masalah hati. Ada pengkhianatan, ada keinginan balas dendam, ada ketidak-tegaan, ada nasehat. Karena itu tak heran jika ada lirik-lirik macam:

"Gonna find a way to cure this loneliness/Yeah I'll find a way to cure the pain//If I said that you're my friend/And our love would never end//How long before I had your trust again. 

Atau:

You know I never thought that it could take so long/You know I never knew how to be strong//Yeah, I let you shape me/But it feels as though you raped me//'Cause you climbed inside my world/And in my songs.

Pula kemarahan seperti:

But how can I forget you/Or try not to reject you//When we both know it takes time to forgive

Juga semacam keengganan untuk balas dendam dan hanya bisa berlaku sinis seperti ini:

You know I'd like to hurt you/But my conscience always tells me no//You could sell your body on the street/To anyone whom you might meet//Who'd love to try and get inside//And bust your innocence open wide

Maupun sikap pasrah menerima takdir macam begini:

Yeah I know it's hard to face/When all we've worked for's gone to waste//But you're such a stupid woman/And I'm such a stupid man/But love like time's got its own plans

Mulai menit ke 6,5, tempo berubah. Axl tak lagi merepet. Musik tak lagi sekencang awal. Tapi ini bukanberarti selesai. Slash terus memainkan gesekan gitar dengan efek wah. Lalu mengakhiri lagu dengan solo gitar yang seperti mengiris nadi. Sampai suara deru terdengar makin tipis dan lokomotif menghilang di balik malam yang pekat...


8. Yesterdays (Dari album Use Your Illusion II)

"Yesterdays" pantas menduduki nomer 8 dalam 10 daftar lagu Guns N Roses terbaik. Ketika album Use Your Illusion selesai digarap, Steven sudah dipecat dan Izzy mengundurkan diri di pertengahan tur. Banyak hal yang terjadi. Banyak pula yang datang dan pergi. Hari berlalu seperti lembar buku yang dibalik dan dibiarkan tertutup.

Gerombolan rocker ini memang berjiwa melankolis. Mereka lantas menceritakan dan mengenang masa muda mereka. Masa muda yang untung saja berhasil dilalui dengan gemilang, walau tetap saja penuh kekacauan. Axl bernyanyi dengan gemetar pada reffrain "yesterday/ got nothing for me". Lalu Slash muncul dengan solo bernuansa blues yang menukik. Dan Axl kembali melanjutkan, "yesterdays got nothing for me, old pictures that I always see/ Ain't got time to reminisence old novelties

Itu adalah pernyataan untuk terus berjalan. Walau Steven, sahabat Slash sedari SMP sudah dipecat, sempat depresi dan terkena serangan stroke; walau Izzy, sahabat masa kecil Axl sudah mengundurkan diri dari hingar bingar rock n roll, hidup harus terus berjalan bagi mereka. Tak ada waktu buat bersedu sedan, cukuplah melihat foto-foto dan membiarkannya bercerita. Tentang masa muda mereka yang gemilang...


7. You Could Be Mine (Dari album Use Your Illusion II)

Ketika membayangkan Arnold Schwarzenegger menyandang pistol dan bergumam "I'll be back", apa yang kamu pikirkan? Terminator? Great. Dan ketika Terminator ada di benakmu, apa suara yang melintas? Bukan suara dar der dor dari shotgun, tapi pasti lagu ini.

Ya, "You Could Be Mine" memang dikenal sebagai OST Terminator 2, salah satu film action terbaik Hollywood yang pernah dibuat. Lagu ber-CC tinggi ini mengajak kita mengebut tanpa ada kesempatan untuk berisitrahat dan mengambil jeda untuk sekedar buang air atau minum kopi. Gas pol!

Dari drum awal yang provokatif dibarengi betotan bass Duff yang intens, Slash datang dengan melodi awal. Dari sini starter diinjak dan mesin mulai menyala. Tak perlu berapa lama sampai Axl menyalak, menyentakkan tuas gas hingga setengah. Anda akan melaju cepat. Tapi speedometer belumlah maksimal tercapai. Tunggu sampai Axl meracau di tengah lagu dan disambit oleh solo gitar Slash yang kenes. Top speed!

Lagu ini sendiri adalah bentuk kepongahan patriarkis. Axl dan kawan-kawan memang musuh besar semua kaum feminis di belahan dunia manapun. Hati perempuan mana yang tak panas mendengar Axl berceletuk angkuh "I'm a cold heartbreaker fit ta burn/ and I'll rip your heart in two//And I'll leave you lyin' on the bed. Oh ya, lagu ini sudah ditulis lama sebelum album Use Your Illusion II dirilis. Bahkan ada line yang sudah dimasukkan dalam kredit album Appetite for Destruction.


6. Civil War (Dari album Use Your Illusion II)

Civil War adalah bentuk kemuakan personil Guns terhadap perang. Apapun bentuknya. Lagu ini dapat disandingkan dengan lagu "Unknown Soldier" milik The Doors yang memprotes perang Vietnam.

Dimulai dengan pidato Strother Martin yang dinukil dari film "Cool Hand Luke", mengalirlah cerita pedih mengenai perang, pembunuhan, dan mimpi yang tertumpas. Lagu ini sendiri bermula dari track instrumental yang ditulis oleh Slash. Lalu Axl menambahkan lirik yang mencekat. Duff juga menambahkan beberapa pengalaman masa kecilnya dalam lirik, termasuk pengalamannya ketika menyaksikan siaran kematian Martin Luther King di televisi. Juga siulan lagu populer tentang perang sipil Amerika berjudul "When Johnny Comes Marching Home".

Semua kemarahan dan kemuakan para rocker ini tertumpah di sepanjang lagu. Tercecer, dari Axl yang bernyanyi setengah menggeram hingga solo gitar Slash yang penuh emosi. Lagu ini terus mengabadi. Hingga sekarang, lagu ini masih sering dimainkan ketika Guns maupun mantan personilnya manggung. 

So, what's so civil about war anyway?

3 komentar:

  1. You really know how to describe them! :) Perfect! :)

    BalasHapus
  2. gnr adlah band terbaik yg pernah ada di kolong jagat,.,,

    BalasHapus