Sabtu, 18 Juni 2011

Dalam Kemarahan Terselip Kerinduan Yang Teramat Sangat

Biarkan aku berkisah mengenai rindu. Rasa yang terselip dari semua kemarahan yang kita sesumbarkan. Apa mau dikata, kita berdua adalah anak kecil yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa. Senyatanya dunia kita adalah dunia bermain. Tapi kita sudah sepakat kalau kita akan belajar menghadapi dunia orang dewasa. Dunia yang akan kita hadapi bersama-sama.

Jadi wajar kalau terkadang kita saling berteriak. Karena orang yang saling marah, telinga tak lagi bisa mendengar. Dengan berteriak, kita sama-sama berharap agar apa yang kita inginkan dari omongan bisa tersampaikan. Sayang kadang telinga kita tersumbat oleh marah yang durjana.

Jadi mari bermarahan. Karena aku yakin, dalam kemarahan kita terselip kerinduan yang teramat sangat.

Karena kita berdua adalah anak kecil yang terperangkap di dalam tubuh orang dewasa. Selepas bermarahan, kita akan kembali berbagi permen. Lalu berkisah riang tentang semua rindu yang kita pendam selama ini...

Isestr 91, 18 Juni 2011

1 komentar:

  1. Kalau tulisan itu datang dari hati maka ia akan sampaai juga di hati pembacanya dengan syahdu.

    dan ini tulisan yang datang dari hati.

    BalasHapus