Sabtu, 12 Maret 2011

Debut Fenomenal Dalam Sebuah Sedan Timor

Saya berkenalan dengan The Strokes melalui cara yang aneh dan random. Sebagai orang dengan selera musik yang terhenti pada era sebelum grunge, saya tak pernah begitu menyimak banyak musik tahun 90-an keatas. Itu termasuk The Strokes.

Tapi sebuah single berjudul 12:51 berhasil membuat saya menyimak sejenak band dari kota New York ini. Bahkan saya sempat membawakan lagu ini dalam sebuah gigs kecil di kota saya. Setelah itu selesai sudah.

Saya tak pernah sadar kalau 12:51 itu lagu dari Room on Fire, album kedua band ini. Saya juga tak pernah tahu bahwa The Strokes menjadi fenomenal karena Is This It, sebuah debut yang dianggap sebagai pelopor garage rock revival.

Perkenalan saya dengan Is This It justru terjadi ketika saya berada di Jakarta, tepatnya di sebuah sedan Timor berwarna gelap milik M. Taufiqurrahman. Malam itu pertengahan Februari 2010. Saya mampir ke kantor Jakarta Post dan mas Taufiq menawarkan sebuah kamar kosong di rumahnya. Saya yang memang butuh tumpangan menginap mengiyakan ajakan itu.

Di tengah jalanan Jakarta yang sudah tak seberapa ramai, mas Taufiq memutarkan sebuah cd hasil burning di tape deck mobilnya. Musiknya aneh, mengawang-awang, dan memusingkan. Menambah pusing kepala saya yang seharian tadi bergelut dengan kemacetan dan polusi Jakarta.

"Hehehe, ini terlalu berat kayaknya. Ganti ini aja" kata Mas Taufiq sembari mengeluarkan cd musik aneh itu. Ia lantas menggantinya dengan sekeping cd --juga hasil burning. Thanks god. Saya hanya bisa berharap bahwa musik yang diputar tidak semakin aneh.

Beberapa detik setelah cd dimasukkan, intro gitar kasar langsung menguar di udara. Lantas ditimpali dengan beat drum yang slow namun bertenaga. Setelah itu masuklah suara vokalis yang bernyanyi slengean, seperti orang mabuk. Saya jatuh cinta seketika dengan lagu Last Nite. Lagu pertama yang mengalun dari sound tape mobil mas Taufiq, salah satu single di album Is This It.

Akhirnya album itu diputar terus menerus hingga sampai di rumah mas Taufiq. Belakangan juga saya tahu kalau cd original Is This It milik mas Taufiq hilang dicuri orang ketika berlangsungnya pernikahan sang adik. Sang soundman acara itu diduga kuat sebagai terdakwa.

Belakangan ini saya kembali getol mendengarkan Is This It. Bisa jadi karena efek depresi singkat karena ditinggal dosen pembimbing skripsi saya ke Amerika. Karenanya skripsi saya jadi sedikit terhambat. Meskipun itu adalah alasan untuk bersantai sejenak dan menulis beberapa tulisan singkat seperti ini.

Track favorit saya adalah Someday, Last Nite, dan New York City Cops. Sangat cocok untuk didengarkan di akhir pekan sembari menunggu datangnya malam hari untuk berkencan.
Selamat berakhir pekan semua. Lalu mari sejenak berdoa untuk para "saudara tua" kita di Jepang. Semoga semua akan baik-baik saja.

1 komentar:

  1. ada yang baru mas,keren lho, 'under cover of darkness' baru keluar februari kemaren, hehe

    BalasHapus