Kamis, 18 Desember 2014

Menyambut Moviemetalithicum


Ibarat motor, grup heavy metal asal Yogyakarta, Sangkakala, sekarang sedang menginjak gigi empat. Band yang digawangi oleh Baron Kapulet Araruna sebagai vokalis, Ikbal Lubys pada gitar, Rudy Atjeh pada bass dan Tatsoy pada drum ini sedang mempersiapkan perilisan DVD bertajuk Moviemetalithicum yang akan dirilis akhir Desember 2014.

"DVD ini berawal dari launching album Heavymetalithicum yang didukung oleh Mas Bandist Shaggy Dog," kata Baron Capulet, vokalis Sangkakala.

Untuk menyegarkan ingatan, grup band yang beranggotakan lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta ini merilis album penuh pertama mereka, Heavymetalithicum, pada Desember tahun lalu.

Acara yang diadakan di Taman Budaya Yogyakarta ini berlangsung dengan meriah. Menjelang pertengahan set, para penonton turut naik ke atas panggung untuk ikut bernyanyi dengan Sangkakala. Kemeriahan semakin terasa dengan dentuman kembang api yang selalu jadi ciri khas Sangkakala. Kemeriahan acara ini yang lantas didokumentasikan dalam bentuk DVD dokumenter.

Proyek pembuatan DVD ini banyak dibantu oleh Doggyhouse Record. Ini adalah label rekaman milik band legendaris Yogyakarta, Shaggy Dog. Kerjasama antara Doggy House Records dan Sangkakala sudah terjalin sejak lama. Selain saling mengenal secara pribadi, mereka sudah bekerja sama dalam album kompilasi Doggybark! yang berisikan lagu-lagu dari band Yogyakarta. Album ini dirilis pada bulan September silam.

Kali ini Doggy House Records secara khusus mendelegasikan tugas pendokumentasian Moviemetalithicum pada Djati Wowok Pambudi, alias Wowok Erwe. Selama ini Wowok lebih dikenal sebagai gitaris cum vokalis band Erwe.

Proses pembuatan DVD ini memakan waktu yang lumayan panjang. Terhitung sejak perilisan album, pembuatan DVD ini menghabiskan waktu satu tahun. Beberapa aral memang muncul dalam proses pembuatan ini.

"Ya kita lumayan kagok karena interview, jadi agak serius," kata Baron sembari tertawa.

Selain tak biasa diwawancara, kendala lain adalah Wowok mempunyai beberapa kesibukan lain. Ditambah, vokalis Erwe ini sempat mengalami kecelakaan yang membuat dirinya harus istirahat beberapa lama. Kendala klasik seperti pendanaan, sudah bisa dikover dengan baik oleh Doggy House Records.

"Jadi kita gak mikirin dana, kita bisa maksimal dalam membuat karya. Doggy House juga membebaskan urusan artistik," tambah Baron.

DVD Moviemetalithicum ini sudah pasti akan jadi karya yang menarik. Pasalnya, selama ini di Indonesia belum banyak film dokumenter tentang perjalanan sebuah band atau tentang pesta pora perilisan album dari sebuah band. Dalam scene musik Yogyakarta pun, nyaris nihil, atau bahkan belum ada, band yang punya dokumentasi berformat film.

Sangkakala sendiri merupakan band yang sangat menarik untuk dijadikan film. Rentang waktu berkarya mereka sudah panjang. Band yang terpengaruh musik-musik heavy metal dan dandanan 80-an ini sudah aktif sejak 2005. Berawal dari pinggiran kota Bantul, mereka menggebrak scene musik Yogyakarta.

Pada tahun 2010, mereka sukses membuat gelaran Macanista Workshop dalam Biennale Yogyakarta. Mereka memberikan workshop tentang glam rock, potongan rambut ala glam rock, sablonase, hingga pementasan tunggal di Taman Budaya Yogyakarta. Bootleg penampilan Sangkakala ini lantas dirilis dalam bentuk EP berjudul Macanista yang bisa diunduh gratis via situs netlabel Yes No Wave.

Di tahun 2013,  kuartet heavy metal circus ini merilis album penuh pertama kali dan disambut dengan gegap gempita. Mereka juga sempat mengadakan dua konser bersama band heavy metal asal Jakarta, GRIBS di Yogyakarta dan Jakarta.

Dalam Moviemetalithicum ini, sedikit demi sedikit misi Sangkakala akan tersibak. Mereka memang tidak sekedar bermain band. Mereka punya misi tersembunyi. Semisal mempopulerkan kembali heavy metal dan glam rock yang sempat hiatus saat grunge muncul. Workshop glam rock di tahun 2010 menjadi bukti bagaimana Sangkakala menjalankan propaganda memasyarakatkan heavy metal dan meng-heavy metalkan masyarakat. 

Di film ini juga akan terlihat bagaimana pentingnya artwork, sisi artistik, dan estetika Sangkakala dalam berkarya. Latar belakang mereka sebagai mahasiswa institut kesenian jelas tak bisa dipisahkan dari karya-karya musik dan artwork Sangkakala.

Yang lebih unik lagi, meski Sangkakala memainkan musik heavy metal yang notabene dari belahan dunia barat, tapi mereka tak abai dengan unsur-unsur kelokalan. Simak saja artwork pandai besi yang jadi kover album Heavymetalithicum. Atau bagaimana Sangkakala dengan gagah menjadikan Reog Ponorogo sebagai maskot yang selalu dipajang di setiap panggung; atau harimau yang banyak muncul dalam artwork Sangkakala. 

Belum lagi bicara soal rambut mullet –gaya rambut yang populer dengan sebutan gondes, alias gondrong ndeso, di kalangan para preman terminal—serta penghormatan terhadap tong setan, sebuah atraksi sirkus yang tak pernah absen di setiap pasar malam. Sangkakala membawa itu semua dalam setiap karya dan penampilan mereka.

Dengan masa aktif yang panjang, musik yang rancak, penampilan yang mencolok, propaganda yang menggentarkan, dan atraksi panggung yang beringas, tak heran kalau Sangkakala menjadi band yang punya basis massa sangat besar di Yogyakarta. Sebutannya beragam. Mulai Macanista, Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Sangkakala), Alutsista (Alat Utama Sistem Macanista), hingga SPG (Sangkakala Promotion Girl).

DVD Moviemetalithicum akan dirilis sebanyak 500 kopi. Rinciannya, 100 kopi adalah edisi boxset yang dibanderol Rp 150 ribu. Selain berisi DVD, paket ini akan berisi bendera dan pin Sangkakala. Sedangkan paket reguler sejumlah 400 kopi akan dibanderol seharga Rp 50 ribu.

Pelepasan DVD ini akan turut dimeriahkan oleh penampilan Sangkakala dalam format akustik, yang tiketnya akan dibatasi untuk 200 orang saja. Lagi-lagi ini hal yang menarik. Karena sepanjang karirnya, Sangkakala baru satu kali tampil dalam format akustik. Dalam penampilan live kali ini, gitaris Iqbal akan memakai gitar khusus yang ia buat sendiri. Selain itu, penampilan akustik ini akan direkam secara live dan akan dirilis dalam bentuk kaset dalam proyek Sangkakala berikutnya.

Jadi bersiaplah! []

Post-scriptum: ini rilis pers yang saya tulis untuk acara konfrensi pers Sangkakala beberapa hari lalu. Ayo yang belum pesan DVD  ini, segera pesan. Rugi kalau tak punya film dokumenter keren dari band keren ini.

1 komentar:

  1. Baron Capulet Araruna. Nama itu seing saya dengar waktu saya kecil. Vok, taukah kamu darimana nama itu berasal? kalau ngaku fans-nya sangkakala, kamu harus tahu...

    BalasHapus