Kamis, 20 November 2014

Pada Selembar Sobekan Kertas

Untuk Rani

Kau pernah bilang
Rinduku serupa abu
Ia mudah hilang, gampang tempias
Tergenang air
Atau terseret arus
Menuju sungai, laut
Atau berakhir di comberan hitam
di gang buntu yang riuh dengan bocah dekil beringus

Namun barangkali rindu memang sudah tak semenarik dulu
Ia terlalu banyak diobral

Dalam lagu cinta eceran,
dalam puisi romansa kapiran,
hingga stanza dangdut kacangan

Rindu memang sudah jadi barang kodian
Rindu tak lagi menarik
Usang, kuno, dan tak layak dibicarakan

Padahal rindu menarik ketika ia tak berisik
Terlahir dari kesunyian yang menyayat
Ditakik dari jarak yang semakin jauh
Digurat seiring melambatnya waktu
Dirapal bersama deru roda kereta

Rindu seperti ini
Rindu yang ditulis hanya pada sobekan kertas


Ditulis di kereta Jaka Tingkir
Pasar Senen-Gubeng
18 November 2014, selepas dini hari

Selasa, 21 Oktober 2014

E-book Selamat Datang Presiden Jokowi



Semua berawal dari tulisan untuk mamak perihal Prabowo dan Jokowi. Tulisan itu ternyata dibaca Wisnu Prasetyo, kawan saya yang bekerja jadi editor di Bentang Pustaka. Beberapa hari selepas pemilihan presiden, Wisnu menghubungi saya. Ia meminta izin untuk memuat tulisan saya dalam sebuah buku bunga rampai persembahan pada Jokowi. Saya tentu tak menolak. Apalagi buku itu dibagi secara gratis dalam format e-book. Pun, yang minta Wisnu jeh, kawan saya. Ya gak mungkin saya menolaknya.

Kabar baik itu akhirnya datang kemarin. Hari ketika presiden ketujuh Indonesia dilantik. Bentang Pustaka akhirnya merilis e-book berjudul Selamat Datang Presiden Jokowi yang bisa diunduh dengan bebas.

Ada banyak penulis lain yang ikut dalam penulisan buku ini. Beberapa sudah saya kenal namanya. Bahkan saya mengidolakan mereka. Agus Mulyadi, Mas Ari Perdana, Eka Kurniawan, hingga Mas Puthut EA. Sebagian besar tulisan di di buku ini bercita rasa personal. Tentu, karena awalnya, kebanyakan tulisan ini dimuat di blog pribadi. Justru karena itu, harapan pada presiden baru jadi lebih terasa. Soalnya yang menulis ya rakyat-rakyat biasa, yang memilihnya dan menaruh harapan besar pada pundaknya.

Singkat kata, selamat bekerja Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla!

Post-scriptum: bukunya bisa diunduh di sini